Ditinggalkan dan meninggalkan adalah kejadian yang silih berganti dalam
kehidupan manusia. Terkadang persahabatan yang terjalin lama, tiba-tiba bisa
menghilang karena berbagai hal. Baik terpisahkan jarak, waktu bahkan mungkin
hal-hal yang tak terduga, misalnya pengkhianatan, kebohongan.
Namun
sesungguhnya ada satu sahabat yang tak akan pernah meninggalkanmu, yaitu dirimu
sendiri.
Aneh, terkadang seseorang menolak untuk membahagiakan dirinya
dengan banyak alasan. Alasannya bisa jadi karena dia takut dengan membahagiakan
dirinya, maka dia akan menyakiti orang lain.
Hidupnya pun menjadi lilin,
bersinar bagi orang lain, namun bagian dari dirinya hilang satu persatu. Dan di
saat dia sudah benar-benar kehabisan semangat, apinya pun meredup. Saat itu
sejarah mencatat, tak ada seorang pun yang bahagia, baik dirinya maupun orang
lain.
Jadilah mentari, jangan jadi lilin.
Engkau bukan lilin.
Sahabatmu (yaitu jiwamu sendiri) punya hak untuk berbahagia. Tiada alasan untuk
menunda kebahagiaan. Lakukanlah hal-hal yang kau sukai dan impi-impikan selagi
itu bukan hal yang salah.
Kamu berhak untuk mendapatkan yang terbaik bagi
dirimu tanpa terpengaruh pendapat orang lain. Kamu berhak membuat orang lain
bahagia bukan karena kamu harus, tapi karena itu memang bagian dari
karaktermu.
Yakinlah, saat kamu terjatuh, sahabatmu (yaitu jiwamu
sendiri) yang akan menjadi bagian panjang dari proses penyembuhanmu. Dia akan
setia menemanimu.
Tetaplah membahagiakan sahabatmu, hingga kelak akhir
itu tiba, kamu akan tersenyum dan berkata :
"Tuhan, aku telah menjalani
hidupku dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Terima kasih atas hidup yang
indah ini."
Allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar