Kamis, 29 April 2010

Puisi Sang Kades-Jilid II

Subhanallah
Indah sekali dunia ini
manakala hambanya bangkit
bermunajat menangis atas kekhilafannya
tidak lain mohon kemudahan fikr dan dzikr
Ya Rabb
ampunkanlah dosa-dosa hamba

(28 Januari 2010, jam 02.15)


Allahu akbar
walillahilhamd
Ya Allah
rahmatilah alam ini
dengan ampunan-Mu
kemuliaan yang Engkau limpahkan
tercabik karena hamba-Mu...
Begitu mirisnya ketika bumi dan isinya
mulai berubah sikap..
Ya Rabb,
di keheningan nan larut
dan luputnya hamba2-Mu
perkenan ridho-Mu
untuk kembalikan keindahan..

(22 Februari 2010, jam 02.49)


Subhanallah...

Bukan karena pangkat, jabatan, atau keberadaannya dalam konteks duniawi melainkan "Inna akromakum indallohi atqokum"..
ketika dunia gelap gulita karena semua pejamkan mata..
padahal disaat itulah "ilannur" bertabur..
Allohu akbar...Iyyaa kana'budu waiyyaa kanasta'in..
ya Alloh..ridhoi setiap langkahku..jauhkan aku dari "yuwaswisufi sudurinnasy.."
Robb..heningkan nurani untuk selalu merindukan MU...


(03 Maret 2010, jam 01.10)


Subchanallah walhamdulillah...
Laa ilaa haillallah..
Iyya kana'budu waiyya kanasta'in...
Ya Allah.. Kau berikan segalanya dengan ikhlas MU sehingga mulyanya kehidupan..
Dan aku yaqin apa yang ada adalah buah dari sujudan,rukuan dan thoatan hamba-hamba sholeh - sholechah..

Bangkitlah untuk Robbana aatina fidhunya chasanah...

Wassalamu'alaikum Wr Wb

(5 Maret 2010, jam 02.13)

Allahu Akbar
Hidup ibarat musafir
yang akan menempuh perjalanan jauh..
maka diperlukan BEKAL..
ini dalam konteks addunya wal akhirah
utamanya ukhrowi...
Bekal itu amaliyah ubudiyah
vertikal horizontal..
"Dunia hakikatnya kesenangan sementara
dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal" (Al-mukmin:39)..
kini tlah terjadi..
cinta dunia lupa akhirat,
cinta GEDUNG-GEDUNG lupa kubur,
cinta hidup lupa mati,
cinta harta lupa hisab,
cinta makhluq lupa pencipta,
astaghfirullahaladzim...
jauhkan ikhwan wa akhwat dari tersebut..
Ya Rabb
dekatkan kami lewat kemuliaan-Mu..
Waswrwb...

(9 Maret 2010, jam 01.33)

Allahu Akbar
semua akan dipisahkan
dari sisi kita..
hanya amaliyah
yang kekal dan setia
bersama menemani kita..
engkau ibu,ayah, kakak dan adik
kerabat dan handai taulan
tak dapat menolong..
I'malukum...
hanya amal kita sajalah
maghfirah diperoleh..
bangkitlah ikhwan wa akhwatifillah..
Waswrwb...

(10 Maret 2010, jam 01.13)

Puisi Sang Kades-Jilid I

Abi, kami memanggilnya dengan panggilan itu...Bukan karena namanya seperti itu, namun karena rasa hormat kami kepada beliau. Rasa hormat karena gighnya beliau dalam berjuang membangun desanya yang berada di pelosok pedalaman sana. Diantara pegunungan dan hutan belantara.
Dia memanggil kami "dinda". Semalam kita membahasnya. Karena perjuangan beliau dari pertama kali bertemu 3 tahun lalu sampai saat ini masih menginspirasi kita semua. Sampai dengan hari ini, hampir 1,5 tahun tidak bertemu, namun sms puisinya masih masuk ke ponsel kami minimal sebulan sekali. Selain menanyakan kabar, tentu yang selalu ditunggu adalah puisi nya setelah qiyamul lail. Berikut beberapa puisi nya yang bisa didokumentasikan :

Saudaraku,
kita adalah bagian terkecil dari alam dan isi bumi ini
kalaupun terkategorisir sebagai makhluk sempurna ?
desainnya ?..
subhanallah...astaghfirullahaladzim..
lalu siapa penyebab dari binasanya alam dan seisinya itu..
siapa??..
karena perilaku idle courysiti atau courisity..
lalu bagaimana ke depan proses vegetatif dan eksisnya..
kinipun telah absurd..
adakah waktu, langkah, dan kesadaran melakukan pembaharuan...
wallahu a'lam..
Ya Rabb..
tampilkanlah karena ridho-Mu
insan insan iqomatul haq
pewaris Rasul-rasul-Mu
di segala aspek aktivitas
jika tidak, beban perilaku absurd akan lebih plus..
maka ingatkan aku dengan,
BILA SEMUA UMURKU ADALAH DOSA
MAKA, JADIKANLAH AKU TAQWA DAN TAUBAT SEBAGAI OBATNYA
DAN JIKA SEMUA HARTA ADALAH RACUN BAGIKU
MAKA ZAKAT SEBAGAI PENAWAR
AKAN KUSERAHKAN KEPADA PARA ASNAF SEBAGAI SAUDARAKU
DAN JIKA SELURUH BULAN ADALAH NODA
KINI AKU SHOUM DAN JADIKAN SEBAGAI PEMUTIHNYA...
bangkitlah saudara-saudaraku...

(17 September 2009, pukul 02.04 WIB)




Saudara2 ku...
subhanallah...
wal ashr..
di akhir ayat ini benar
yang beruntung adalah
mereka yang beriman kaffah
demikian pula iyyakana'budu
mewujudkan iqomatulhaq
dan hanya karena kesabaran
maka dialah al-insanul kamil yang aflaha
amiin, semoga kita didalamnya
YA RABB..
HINDARKANLAH HAMBA DARI GOLONGAN MERUGI

(18 September 2009, Pukul 03.34)

Selasa, 27 April 2010

Pilar kekuatan seorang manusia

Ditengah padatnya tugas dan ujian, masih sempet2nya ya nulis yang kayak ginian.. ^_^
gak penting banget sih, ya gak??

Kawan,
Manusia itu hidup bukan tanpa ujian, tanpa hambatan, tanpa rintangan.
Sudah sunnatullah bahwa semua itu akan mendatangi kita semua.
Namun, apa yang perlu kita siapkan untuk menghadapinya, kawan??
(teringat pelajaran mipbk ^_^) Three pillar :
1. Pilar kekuatan ruhaniy\
Jagalah ruhanimu dengan terus memelihara amalan2 wajib dan sunnahmu..Insyaallah, jika ruhani ini terjaga, ketebalan mental sperti yang didapat oleh Rasulullah SAW, para sahabatnya, dan para asatidz akan kalian rasakan pula. Mereka tetap kuat dalam ibadah malam, walau siangnya mereka gunakan untuk perang, maupun berdakwah kesana kemari tanpa mengenal rasa lelah.
2. Pilar kekuatan fikriy
Jagalah fikiran kalian untuk tetap husnudzan akan rencana Allah dan tindak tanduk manusia. Kemudian, binalah fikiran kalian dengan hal-hal yang baik. Smoga dengan ini, fikiran kita tetap terjaga dengan kejernihan ide dan dapat menjadi solusi bagi setiap masalah yang dihadapi..
3. Pilar kekuatan jasadiy
Jadilah manusia tetap menjaga kesehatan..dengan menjaga apa2 yang masuk ke mulut kita..yang halal dan thayyib, serta tidak berlebih2an..Rasulullah SAW mensunnahkan untuk makan setelah lapar, dan berhenti sebelum kenyang..Kemudian, olahragalah di waktu-waktu yang menurut kita tepat..Rasulullah sangat menjunjung tinggi muslim yang kuat dibanding muslim yang lemah...Semoga dengan ini, kondisi kesehatan kita tidak menjadi jalan masuk bagi syetan untuk menggoda agar kita mengeluh,menyerah, dan lemah dalam menghadapi keadaan..

Tulisan singkat ini bukan dalam rangka paper ujian loh ya...hanya sedikit ide yang muncul dikepala untuk menuliskannya..semoga bermanfaat... ^_^

Entah...

Shalat maghrib
dilanjut dgn tilawah
ba'da itu
jiwa ini terketuk oleh satu rasa
rasa rindu akan satu kondisi
kondisi dimana suasana maghrib
diisi dengan muraja'ah bersama
akan bacaan dan hafalan
saling berhadapan talaqqi
menghayati huruf demi huruf
ayat demi ayat
halaman demi halaman
hingga isya memanggil

bersama siapa
entah itu
hanya Allah yang tahu
misteri ini
rahasia ini
rahasia dari salah satu
salah satu dari ketiga takdirku
saat ku ditiupkan ruh dalam rahim ibuku
salah satu yang kan menyemai rindu ini
rindu
entah
dengan siapa itu
yang dapat bersama2
diajak untuk
mengayuh sampan
menuju lautan lepas kehidupan
dimana sosok diri ini
menjadi nahkoda nya

Ya Rabb,
hanya Kau yang tahu
alur garis tanganku
arah dari gerak langkahku
pilihkanlah
yang kan mengajak diri ini menjadi sholih
tidak seperti saat ini
yang masih penuh akan lumpur durjana



Malam ini, 2 Maret 2010
Pukul 00.20

Jejak

Malam tlah larut
bulan pun tersipu malu
tuk munculkan wajahnya

Teringat akan sebuah nasyid
akan jejak-jejak para petualang
yang dirindu surga
dan membuat iri para bidadarinya
yang membekas diantara setapak jalan
yang diselingi rumput dan semak belukar

Jejak,
sepasang jejak
sudah lama
jejak itu tak bertambah...
kalaupun ada
hanya bekas tapak jari2 kecil kaki
di sekeliling jejak yang lama
tak ada penambahan ke depan
pertanda kelanjutan perjalanan

kemana sang petualang itu
kenapa tak lagi meninggalkan jejak
di saat jejak-jejak lama dirawat
oleh penduduk setempat
dan bermanfaat
sebagai penunjuk arah petualang lain

jejak,
haruskah menunggu waktu
tuk melanjutkan jejak lama
dengan jejak yang menjadi 2 pasang???
T_T

(Jumat 5 Maret 2010, jam 00.30)

Nikmati prosesnya, sobat...

Disebuah teras, menikmati masa-masa tenang sehabis sholat isya. Dihembus angin malam musim hujan, yang sedikit dingin namun membawa kesejukan baik lahir maupun jiwa. Berbincang dua orang sahabat, mengenai keluh kesah dan harapan.
Diawali dengan rencana kepergian salah seorang dari mereka, ke suatu tempat, demi komitmen, demi tanggung jawab, demi sesuap nasi..Rencana kepergiannya, membuat hati sahabatnya terenyuh, tergerak untuk menolong semampunya, tanpa mengharap satu balasan apapun, satu peserpun tak terpikir akan masuk ke kantongnya..Komitmennya untuk mencari nafkah untuk keluarganya, membuat hati tersentuh dan bersemangat untuk tidak menyerah terhadap tantangan dan hambatan.

Selepas perbincangan pertama, maka mulailah terjadi perbincangan kedua, yang dimulai dengan keluh kesah. Keletihan dalam rangka tawazun, pemenuhan target, dan evaluasi akan raihan-raihan hidup..Namun, apa respon dari semua perbincangan tersebut..Kalimat kalimat yang keluar adalah sebuah kalimat sederhana yang sering terlupakan "Kamu terlalu berorientasi pada hasil, dan tidak menikmati prosesnya"...Ya, proses kehidupan, proses menghadapi tantangan,target, dan masalah-maasah kehidupan. Telah banyak buku dibaca, telah banyak taujih dan tausyiah didengarkan, telah lama pula merasakan gejolak zaman, namun karena terlalu banyak itulah menjadikan diri lupa akan arti sebuah PROSES. Arti sebuah proses yang dijalani dengan HATI, dengan SEDERHANA, dengan KESABARAN, namun tetap SEMANGAT tanpa ada putus asa..

Menjadi orang biasa..Menjadi orang sederhana..Menjadi orang yang menikmati proses...Bukan berarti menjadi orang yang lusuh penampilannya, bukan berarti menjadi orang yang tidak bersemangat dalam menjalani hidup..Bukan berarti menjadi orang yang tak punya visi,misi, dan target..Sederhana dalam berfikir, Sabar dalam bertindak, dan Nikmati proses hidup ini dengan hati. Banyak sekali manusia yang terjerat masalah, diawali oleh tidak dihadirkannya hati dalam setiap sendi kehidupannya..

Terimakasih sobat, komitmenmu terhadap anak istrimu patut diteladani orang lain..Perbincangan ini semoga menjadi hikmah bagi orang lain agar menjalani hidup dengan hati..
Hati-hati dijalan sobat, semoga apa yang kau cita-citakan dapat diraih dengan hasil yang terbaik..

Taubat

Link youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=AnVXC_0ul_A&feature=PlayList&p=DA827454944931C6&playnext_from=PL&playnext=1&index=7

Wahai Tuhan jauh sudah
Lelah kaki melangkah
Aku hilang tanpa arah
Rindu hati sinarmu

Wahai Tuhan aku lemah
Hina berlumur noda
Hapuskanlah terangilah
Jiwa di hitam jalanku

Ampunkanlah aku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya engkau
Sang Maha Pengampun Dosa

Ya Rabbi ijinkanlah
Aku kembali padaMu
Meski mungkin takkan sempurna
Aku sebagai hambaMu

Ampunkanlah aku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya engkau
Sang Maha Pengampun Dosa
Berikanlah aku kesempatan waktu
Aku ingin kembali
Kembali kepadaMu

Dan meski tak layak
Sujud padaMu
Dan sungguh tak layak aku


Dentingan suara alat musik yang mengawali lagu Opick diatas dan isi syairnya, membuat hati ini terketuk dan tersiram oleh sesuatu yang menyejukkan.. Bisakah kalian membayangkan, di saat tubuh kita kepanasan dibawah terik matahari yang menyengat, wajah kita sirami air..Sungguh menyejukkan dan menyegarkan bukan. Nah, seperti itulah perumpamaan hati saya disaat mendengarkan lagu ini..Subhanallah, mungkin disaat membuat lagu ini, suasana ruhiyah Opick sedang sangat baik dan sangat dekat dengan Dzat-Nya, sehingga saya yakin bahwa pengaruh yang dibawa lagu ini merupakan salah satu bentuk kebesaran-Nya. Kejernihan, kebersihan, kelembutan dari syairnya saya yakin merupakan pesan dari-Nya bahwa itulah yang Dia lakukan bagi para hamba-Nya yang ingin bertaubat. Maha lembut, Maha pengampun, selalu terbuka untuk menerima taubat hamba-Nya (Maha penerima taubat), Maha Pengasih, Maha Penyayang, bagi para hamba-Nya yang selalu ingat pada-Nya dan bersegera bertaubat sesaat setelah melakukan perbuatan dosa.
Mari, bersegeralah bertaubat...jangan sampai kita mati namun belum sempat bertaubat dan menyadari kesalahan..nau'adzubillah tsumma na'udzubillah
Allahumma inni as aluka salamatan fiddin wa'afiatan filjasad waziyadatan fil 'ilmi wabarakatan firrizqi, WATAUBATAN QABLAL MAUT, WARAHMATAN 'INDAL MAUT, WAMAGHFIRATAN BA'DAL MAUT
Allahumma hawwin 'alaina fii sakaratil maut wannajata minannar wal 'afwa 'indal hisab..

(28 April 2010, 02.55)