Kamis, 29 April 2010

Puisi Sang Kades-Jilid I

Abi, kami memanggilnya dengan panggilan itu...Bukan karena namanya seperti itu, namun karena rasa hormat kami kepada beliau. Rasa hormat karena gighnya beliau dalam berjuang membangun desanya yang berada di pelosok pedalaman sana. Diantara pegunungan dan hutan belantara.
Dia memanggil kami "dinda". Semalam kita membahasnya. Karena perjuangan beliau dari pertama kali bertemu 3 tahun lalu sampai saat ini masih menginspirasi kita semua. Sampai dengan hari ini, hampir 1,5 tahun tidak bertemu, namun sms puisinya masih masuk ke ponsel kami minimal sebulan sekali. Selain menanyakan kabar, tentu yang selalu ditunggu adalah puisi nya setelah qiyamul lail. Berikut beberapa puisi nya yang bisa didokumentasikan :

Saudaraku,
kita adalah bagian terkecil dari alam dan isi bumi ini
kalaupun terkategorisir sebagai makhluk sempurna ?
desainnya ?..
subhanallah...astaghfirullahaladzim..
lalu siapa penyebab dari binasanya alam dan seisinya itu..
siapa??..
karena perilaku idle courysiti atau courisity..
lalu bagaimana ke depan proses vegetatif dan eksisnya..
kinipun telah absurd..
adakah waktu, langkah, dan kesadaran melakukan pembaharuan...
wallahu a'lam..
Ya Rabb..
tampilkanlah karena ridho-Mu
insan insan iqomatul haq
pewaris Rasul-rasul-Mu
di segala aspek aktivitas
jika tidak, beban perilaku absurd akan lebih plus..
maka ingatkan aku dengan,
BILA SEMUA UMURKU ADALAH DOSA
MAKA, JADIKANLAH AKU TAQWA DAN TAUBAT SEBAGAI OBATNYA
DAN JIKA SEMUA HARTA ADALAH RACUN BAGIKU
MAKA ZAKAT SEBAGAI PENAWAR
AKAN KUSERAHKAN KEPADA PARA ASNAF SEBAGAI SAUDARAKU
DAN JIKA SELURUH BULAN ADALAH NODA
KINI AKU SHOUM DAN JADIKAN SEBAGAI PEMUTIHNYA...
bangkitlah saudara-saudaraku...

(17 September 2009, pukul 02.04 WIB)




Saudara2 ku...
subhanallah...
wal ashr..
di akhir ayat ini benar
yang beruntung adalah
mereka yang beriman kaffah
demikian pula iyyakana'budu
mewujudkan iqomatulhaq
dan hanya karena kesabaran
maka dialah al-insanul kamil yang aflaha
amiin, semoga kita didalamnya
YA RABB..
HINDARKANLAH HAMBA DARI GOLONGAN MERUGI

(18 September 2009, Pukul 03.34)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar