Selasa, 28 Oktober 2014

A Fighter in Your Heart

Mentari tak pernah menangis, walau dia terpisahkan dengan apa yang dicintainya. Dia tetap menanti masa, ketika waktu mulai memendar sepi, dan kembali dia terperangkap dalam kerinduan kepada rembulan

Mentari tak pernah marah, walau dedaunan tak membalas sinarnya. Esok dia tetap akan bersinar lagi, walau mungkin ada masa dia merasa bosan dan menawarkan sedikit mendung. Tapi seperti biasanya, dia tetap kembali untuk dedaunan

Mentari tak mengambil hati, ketika orang mengeluh akan panasnya, dan kembali merindu hadirnya ketika musim hujan tiba.

Waktu tak menunggu siapa-siapa, sedangkan kita terus memerangkap diri dalam cerita usang.

karena hidup itu adalah tentang perjuangan, terjatuh dan kembali bangkit lagi. Setiap orang terlahir dengan jiwa pejuang dalam dirinya. Kita hanya perlu menatap jauh ke dalam lubuk hati, apakah kita telah membunuh petarung itu.

Kamu sakit, kamu hanya perlu bertarung melawan sakitmu.

Kamu gagal, kamu hanya perlu bertarung melawan gagalmu.

Kamu tak punya siapa-siapa, kamu hanya perlu bertarung untuk belajar keindahan kesendirian.

Orang mencemoohmu, kamu hanya perlu bertarung melawan amarahmu.

Karena hidup adalah perjuangan. Hingga kelak waktu kita habis, kita telah mampu menjaga amanah Allah sebaik-baiknya.

Sampaikan kepadaku kawan, kamu tak pernah menyerah...

Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar