Mentari tak pernah menangis, walau dia terpisahkan dengan apa yang dicintainya.
Dia tetap menanti masa, ketika waktu mulai memendar sepi, dan kembali dia
terperangkap dalam kerinduan kepada rembulan
Mentari tak pernah marah,
walau dedaunan tak membalas sinarnya. Esok dia tetap akan bersinar lagi, walau
mungkin ada masa dia merasa bosan dan menawarkan sedikit mendung. Tapi seperti
biasanya, dia tetap kembali untuk dedaunan
Mentari tak mengambil hati,
ketika orang mengeluh akan panasnya, dan kembali merindu hadirnya ketika musim
hujan tiba.
Waktu tak menunggu siapa-siapa, sedangkan kita terus
memerangkap diri dalam cerita usang.
karena hidup itu adalah tentang
perjuangan, terjatuh dan kembali bangkit lagi. Setiap orang terlahir dengan jiwa
pejuang dalam dirinya. Kita hanya perlu menatap jauh ke dalam lubuk hati, apakah
kita telah membunuh petarung itu.
Kamu sakit, kamu hanya perlu bertarung
melawan sakitmu.
Kamu gagal, kamu hanya perlu bertarung melawan
gagalmu.
Kamu tak punya siapa-siapa, kamu hanya perlu bertarung untuk
belajar keindahan kesendirian.
Orang mencemoohmu, kamu hanya perlu
bertarung melawan amarahmu.
Karena hidup adalah perjuangan. Hingga kelak
waktu kita habis, kita telah mampu menjaga amanah Allah
sebaik-baiknya.
Sampaikan kepadaku kawan, kamu tak pernah
menyerah...
Allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar